Tuesday, November 21, 2017

KHASIAT DARAH ULAR COBRA FAKTA ATAU MITOS




Di era High Tech ini ternyata tidak semua orang berpikiran modern, masih banyak orang yang percaya mitos. Fakta bahwa masih ada segelintir orang yang percaya kepada mitos terlihat di bidang yang berhubungan dengan kesehatan. Misalnya mitos tentang penyakit keturunan disebabkan karena adanya dosa kedua orang tua. Mitos ini tentu saja tidak benar. Karena tidak ada hubungan sedikitpun antara penyakit yang diidap anak dengan dosa kedua orangtuanya. Mitos minum darah ular dipercaya dapat mengobati penyakit asma, atau asma terjadi karena bayi menelan air ketuban. Keduanya juga tidak benar. Ular memang berdarah panas dan orang yang mengidap asma lebih dingin dari mereka yang tidak mengidap asma, tetapi bukan berarti bila keduanya digabungkan akan menghasilkan kebaikan. Karena asma terjadi karena adanya reaksi alergi yang berlebihan dari penderita asma terhadap rangsangan alergi (faktor pencetus alergi), bahkan reaksi phisikis yan berlebihanpun bisa memicu terjadinya serangan asma. Tidak ada bukti juga bahwa dengan meminum darah ular dapat terbebas dari sakit asma. Hal ini sama dengan mitos meminum darah ular Cobra dapat menguatkan gairah seksual lelaki (impotensi), atau memakan daging ular dipercaya dapat memulihkan stamina yang terkuras atau mendongkrak kejantanan pria. Anggapan ini berdasarkan teori bahwa daging ular banyak mengandung protein yang tinggi. Padahal faktanya, darah merupakan zat dan sarana yang paling mudah membawa kuman. Seperti dikatakan oleh dokter dan ahli gizi DR. John Hanfer, “Jika kuman jatuh pada darah dari pisau atau dari tangan tukang jagal, maka kuman tersebut akan berkembang biak dengan cepat sekali, dan menyerang darah secara keseluruhan. Sementara darah merupakan tempat subur untuk pertumbuhan kuman. Sehingga darah dapat menjadi bahaya besar bagi kesehatan”. Begitu juga hasil penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Food Micribiology yang mengungkapkan bahwa mengkonsumsi daging reptil dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan.


Mengapa ambil resiko mempercayai mitos yang tidak akurat buktinya, apalagi untuk kesehatan. Bila sakit, berobatlah serta gunakanlah obat pencegah secara teratur, berpikir positif, hidup sehat dan olah raga teratur, maka penyakit akan terhindar. Jangan mengkonsumsi darah ular bila mempunyai masalah dengan vitalitas, masih ada produk obat yang aman. Vitaplas misalnya, produk herbal yang diproduksi melalui proses ekstraksi dengan mesin-mesin modern berteknologi tinggi, bisa menjawab masalah gangguan fungsi seksual. Diproduksi dengan standar GMP (Good Manufacturing Practices), standar produksi yang terjaga serta pengawasan mutu produk secara kontinyu, menjamin kualitas, khasiat serta keamanan produk untuk anda konsumsi. Vitaplas  mengandung zat spilanthol, eurikomanon, hidroquinone, dan squalena, yaitu zat aktif yang memiliki efek aprosidiak untuk meningkatkan vitalitas, berfungsi meningkatkan libido, efek androgenik dan merangsang ereksi, memacu semangat dan menaikkan tekanan darah, serta dapat merangsang semangat dan melancarkan transfer oksigen dalam darah. Vitaplas sangat efektif dan aman untuk meningkatkan vitalitas pria. Karena terbuat dari tanaman obat yang memiliki banyak khasiat, sehingga bebas unsur kimia dan tidak ada side efect.    

order vitaplas klik disini  

Saturday, June 3, 2017

Kisah Si Pelancong Malang


ADALAH Charles Walter Kinloch, dokter kelahiran London tahun 1810, sungguh malang ketika datang ke tanah Jawa, 1852. Bagaimana tidak? Di mana-mana dia menemukan kemalangan, mengalami banyak kesukaran dan ketidaknyamanan.

Negeri ini merupakan negeri terindah di dunia dan cuacanya tidak tertandingi. Namun, karena di bawah kekuasaan pemerintah Belanda, yang dapat dikatakan tidak kompeten, hanya sedikit usaha dilakukan untuk mengembangkan sumber daya negeri ini yang berlimpah, tulisnya pada buku De Zieke Rezieger (1853) yang bisa diartikan Si Pelancong Malang.

Buku yang kemudian diterbitkan lagi dengan judul Rambles in Java and the Straits in 1852 ini menceritakan keberangkatan Kinloch dari Kalkuta menuju Penang, Singapura, dan mampir ke Jawa. Di tanah Jawa dia menjalani rute Batavia, Bogor, Cianjur, Bandung, Sumedang, Cirebon, Tegal, Bumiayu, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Magelang, Borobudur dan Mendut, Salatiga, dan kota terakhir Samarang.
Dari Semarang dia melanjutkan dengan perjalanan melalui laut kembali ke Batavia. Selama dalam perjalanannya, Kinloch mengalami banyak kesukaran dan ketidaknyamanan seperti cuaca yang panas di luar dugaan, sakit, masakan Belanda yang memuakkan, buruknya akomodasi, bahkan sampai dua kali kecelakaan kapal.

Sayang sekali, Kinloch tidak berkisah tentang keanekaragaman hayati Indonesia, yang menyebabkan Indonesia menjadi negara yang sangat potensial dengan bahan baku pengobatan herbal terbaik di dunia. Berbagai jenis tanaman herbal bisa tumbuh dengan subur di Indonesia, sebagaimama ditulis sebelumnya oleh Thomas Stamford Raffles pada buku The History of Java (1817).

Iya, tanaman obat itu kini menjadi alternatif dari obat-obat kimiawi yang dikonsumsi oleh banyak orang. Obat kimiawi dikenal bisa bereaksi cepat pada gejala penyakit, tetapi berisiko bagi organ tubuh. Ini berbeda dengan produk herbal yang membutuhkan proses, tetapi kalau dikonsumsi secara rutin, efek luar biasa pun bisa dirasakan.

Menggunakan mesin modern berteknologi tinggi, bahan alami itu kini diekstrak dan dikemas menjadi produk bernama Vitaplas. Vitaplas mengandung zat spilanthol, eurikomanon, hidroquinone, dan squalena.
  • Shilanthol: zat aktif yang terdapat pada tanaman obat yang punya efek aprosidiak untuk meningkatkan vitalitas.
  • Eurikomanon: zat aktif yang berfungsi meningkatkan libido dan efek androgenik.
  • Hidroquinone: berfungsi merangsang ereksi, memacu semangat dan menaikkan tekanan darah.
  • Squalena: dapat merangsang semangat dan melancarkan transfer oksigen dalam darah.
Vitaplas sangat efektif untuk meningkatkan vitalitas pria, bebas unsur kimia sehingga tidak ada efek samping bila dikonsumsi. Ingin tahu lebih lanjut tentang Vitaplas? kunjungi  website www.vitaplas.com

Asmaratantra, Ciuman Maut Alexander Agung


INGAT nama besar Alexander Agung? Dialah salah satu penguasa dan penakluk terbesar dalam sejarah umat manusia. Di balik kedigdayaan dan keperkasaannya, ada sisi romantisme pada dirinya, sampai-sampai namanya pun tercatat dalam sejarah seni berciuman, seni yang pada kitab Asmaragama diajarkan secara khusus dengan sebutan Asmaratantra.

Asmatantra? Apa itu? Begini. Asmaratantra adalah ajaran mengenai teknik dan seni berciuman agar ciuman melahirkan gairah yang bergerak dari hati menuju sukma. Ketika berciuman, seseorang seolah kerasukan mantra, menimbulkan getaran-getaran organ tubuh hingga memuncaknya hasrat birahi pada pasangan suami istri.

Dalam ajaran Asmaratantra, setiap ciuman harus selalu terasa istimewa. Mengesankan. Ini pulalah yang dipelajari oleh Alexander Agung setelah berhasil menaklukkan India sekitar tahun 326 SM, sebagaimana dikemukakan oleh antropolog Vaughn Bryant dari Texas A & M University, yang hasil penelitiannya diterbitkan oleh Discovery News

Mereka belajar berciuman dari India. Setelah kematian Alexander, pasukannya berpisah. Para jenderalnya pergi ke berbagai wilayah Timur Tengah, tulis Bryant.

Jauh sebelum ditaklukkan oleh Alexander Agung, rakyat India telah mengenal teks utama mengenai teknik berciuman, termuat dalam sastra Veda Sansekerta. Ya, sejak tahun 1500 SM mereka telah menggambarkan adanya kebiasaan tersebut. Jika bibir dipertemukan, itu menyenangkan. Itulah salah satu teori tentang bagaimana ciuman pertama kali dimulai, kata Bryant.

Sekitar 500 tahun kemudian, puisi epik Mahabharata menyebar dan memuat referensi mengenai ciuman bibir. Referensi bersejarah terus berlanjut dengan Kamasutra, teks klasik erotika yang ditulis pada abad ke-5 Masehi awal, hingga kemudian menyebar sampai Romawi lewat Alexander Agung; juga ke tanah Jawa hingga lahirlah kitab Asmaragama yang memuat ajaran Asmaratantra, teknik dan seni berciuman yang secara dahsyat sanggup memantik birahi pasangan suami istri.

Selain berkemampuan olah seni berciuman, satu hal yang tak dilewatkan oleh sang suami adalah mengonsumsi ramuan dari tetumbuhan yang dibuat secara tradisional. Itu dulu. Sekarang, seiring dengan kemajuan teknologi, ramuan itu dikemas melalui proses ekstraksi menggunakan mesin modern. Jadilah sebuah produk herbal yang diberi nama Vitaplas.

Vitaplas, misalnya, produk herbal yang diproduksi melalui proses ekstraksi dengan mesin-mesin modern berteknologi tinggi, bisa menjawab masalah gangguan fungsi seksual. Vitaplas mengandung zat spilanthol, eurikomanon, hidroquinone, dan squalena.
  • Shilanthol: zat aktif yang terdapat pada tanaman obat yang punya efek aprosidiak untuk meningkatkan vitalitas.
  • Eurikomanon: zat aktif yang berfungsi meningkatkan libido dan efek androgenik.
  • Hidroquinone: berfungsi merangsang ereksi, memacu semangat dan menaikkan tekanan darah.
  • Squalena: dapat merangsang semangat dan melancarkan transfer oksigen dalam darah.
  • Vitaplas sangat efektif untuk meningkatkan vitalitas pria. Vitaplas bebas unsur kimia, sehingga tidak ada efek samping bila kita konsumsi. Ingin tahu lebih lanjut tentang Vitaplas? kunjungi website www.vitaplas.com

Asmaragama, Ilmu Bercinta Klasik


ASMARAGAMA, ini seni berolah asmara warisan leluhur tanah Jawa. Ia tidak hanya menguraikan seks sebagai aktivitas fisik saja, tapi juga melibatkan cinta, emosi, hasrat, kesenangan, serta keintiman.

Asmaragama merupakan seni bercinta klasik yang memerlukan penghayatan, pemahaman, dan tentu saja perasaan. Pada kitab ini, perilaku seksual termasuk etika bersenggama. Dengan demikian, persenggamaan tidak bisa dilihat hanya untuk kepentingan memenuhi hawa nafsu. Ada sejumlah etika yang harus dipenuhi.

Etika Asmaratantra, misalnya, mengajarkan cara memberi sentuhan fisik yang harus menimbulkan getaran perasaan. Meski sudah terbiasa dilakukan, sentuhan harus tetap dipertahankan. Tidak boleh pula perubahan kasih sayang meski sudah memiliki anak.

Berikutnya etika Asmaranala, mengajarkan agar suami istri bisa saling memberi dan menerima, saling menyenangkan, saling memberi pengertian. Dari sini akan muncul keterikatan batin.

Ada lagi etika Asmaratura, ajaran mengenai ketertarikan fisik agar ketertarikan fisik jangan sampai hilang ditelan kebosanan. Ketika masih berpacaran si pria rajin melontarkan rayuan, harus tetap dipertahankan dengan cara sesuai dengan perkembangan usia.

Etika Asmaraturida mengajarkan agar suami istri membiasakan senda gurau atau humor. Tidak jarang, canda ria itu berujung ke atas ranjang.

Selain itu, kemampuan berolah kata-kata indah jangan pula dilewatkan, Hal ini diajarkan pada etika Asmaradana, bagaimana misalnya sang suami membuatkan puisi bagi pasangannya, membacakannya, atau menembangkannya.

Setelah berhasil mempraktikkan serangkaian ajaran tersebut, puncaknya adalah menguasai ajaran Asmaragama dengan cara membersihkan diri, berdandan, menggunakan wangi-wangian, dilanjut dengan pembacaan doa sebelum hubungan suami istri dilakukan. Selain berkemampuan olah seni bercinta, satu hal yang tak dilewatkan oleh para leluhur kita adalah mengonsumsi ramuan tetumbuhan. Itu dulu.

Kini banyak pria mengonsumsi obat yang dijual bebas di pasaran. Tetapi, tidak sedikit pula yang berisiko terhadap kesehatan, utamanya obat kimiawi. Obat kimiawi memang bisa bereaksi cepat, tetapi berisiko bagi organ maupun jaringan tubuh. Berbeda dengan produk herbal yang membutuhkan proses, tetapi kalau dikonsumsi secara rutin, efek luar biasa pun bisa dirasakan.

Vitaplas, misalnya, produk herbal yang diproduksi melalui proses ekstraksi dengan mesin-mesin modern berteknologi tinggi, bisa menjawab masalah gangguan fungsi seksual. Vitaplas mengandung zat spilanthol, eurikomanon, hidroquinone, dan squalena.
  • Shilanthol: zat aktif yang terdapat pada tanaman obat yang punya efek aprosidiak untuk meningkatkan vitalitas.
  • Eurikomanon: zat aktif yang berfungsi meningkatkan libido dan efek androgenik.
  • Hidroquinone: berfungsi merangsang ereksi, memacu semangat dan menaikkan tekanan darah.
  • Squalena: dapat merangsang semangat dan melancarkan transfer oksigen dalam darah.
    Vitaplas sangat efektif untuk meningkatkan vitalitas pria. Vitaplas bebas unsur kimia, sehingga tidak ada efek samping bila kita konsumsi. Ingin tahu lebih lanjut tentang Vitaplas? kunjungi website www.vitaplas.com

Thursday, June 1, 2017

Impotensi Pada Era Majapahit



JAUH sebelum ilmu farmakologi muncul, kesadaran tentang pentingnya pria merawat kejantanan telah tumbuh. Kitab Kutaramanawa, yakni kitab perundang-undangan zaman Majapahit, membuktikan hal itu.

Pasal 113 kitab itu menyebutkan: Seorang gadis berhak membatalkan perkawinannya, setelah di tempat tidur mengetahui bahwa lakinya menderita penyakit (yang mengurungkan perkawinan) misalnya sakit kuning, impoten untuk persetubuhan, bukan laki-laki (banci), mempunyai penyakit budug pada perut, pada paha, pada pantat, tidak kelihatan dari luar; menderita sakit ayan atau gila. Dalam hal yang demikian itu gadis tersebut berhak untuk membatalkan perkawinannya. Ia wajib mengembalikan mahar tanpa lipat dua.

Jadi, pada zaman itu pihak penguasa telah punya instrumen untuk memberi perlindungan atas hak-hak calon istri, hak untuk mendapatnya kesejahteraan dari suaminya, termasuk hak kesejahteraan batin terkait dengan kesehatan, tak terkecuali dalam hal kebutuhan seksual.

Lebih dari itu, lewat undang-undang, penguasa juga memberi jaminan kepada masyarakat untuk terhindar dari penyimpangan praktik pengobatan, sebagaimana diatur pada Pasal 274 Kitab Kutaramanawa: Jika ada orang yang mengobati tanpa memiliki pengetahuan tentang obat-obatan ... tanpa mengetahui soal penyakit, hanya karena menghendaki hadiah dari orang yang sakit, orang yang demikian supaya diperlakukan sama dengan pencuri ....

Tidak dulu, tidak sekarang, soal gangguan fungsi seksual selalu menjadi perhatian penting. Demikian halnya mengenai praktik pengobatan, kita harus waspada agar tidak menjadi korban dari obat yang tidak menyehatkan melainkan justru merusak kesehatan.

Kini banyak pria mengonsumsi obat yang dijual bebas di pasaran. Tetapi, tidak sedikit pula yang berisiko terhadap kesehatan, utamanya obat kimiawi. Obat kimiawi memang bisa bereaksi cepat, tetapi berisiko bagi organ maupun jaringan tubuh. Berbeda dengan produk herbal yang membutuhkan proses, tetapi kalau dikonsumsi secara rutin, efek luar biasa pun bisa dirasakan.

Vitaplas, misalnya, produk herbal yang diproduksi melalui proses ekstraksi dengan mesin-mesin modern berteknologi tinggi, bisa menjawab masalah gangguan fungsi seksual. Vitaplas mengandung zat spilanthol, eurikomanon, hidroquinone, dan squalena.
  • Shilanthol: zat aktif yang terdapat pada tanaman obat yang punya efek aprosidiak untuk meningkatkan vitalitas.
  • Eurikomanon: zat aktif yang berfungsi meningkatkan libido dan efek androgenik.
  • Hidroquinone: berfungsi merangsang ereksi, memacu semangat dan menaikkan tekanan darah.
  • Squalena: dapat merangsang semangat dan melancarkan transfer oksigen dalam darah.