Saturday, June 3, 2017

Asmaragama, Ilmu Bercinta Klasik


ASMARAGAMA, ini seni berolah asmara warisan leluhur tanah Jawa. Ia tidak hanya menguraikan seks sebagai aktivitas fisik saja, tapi juga melibatkan cinta, emosi, hasrat, kesenangan, serta keintiman.

Asmaragama merupakan seni bercinta klasik yang memerlukan penghayatan, pemahaman, dan tentu saja perasaan. Pada kitab ini, perilaku seksual termasuk etika bersenggama. Dengan demikian, persenggamaan tidak bisa dilihat hanya untuk kepentingan memenuhi hawa nafsu. Ada sejumlah etika yang harus dipenuhi.

Etika Asmaratantra, misalnya, mengajarkan cara memberi sentuhan fisik yang harus menimbulkan getaran perasaan. Meski sudah terbiasa dilakukan, sentuhan harus tetap dipertahankan. Tidak boleh pula perubahan kasih sayang meski sudah memiliki anak.

Berikutnya etika Asmaranala, mengajarkan agar suami istri bisa saling memberi dan menerima, saling menyenangkan, saling memberi pengertian. Dari sini akan muncul keterikatan batin.

Ada lagi etika Asmaratura, ajaran mengenai ketertarikan fisik agar ketertarikan fisik jangan sampai hilang ditelan kebosanan. Ketika masih berpacaran si pria rajin melontarkan rayuan, harus tetap dipertahankan dengan cara sesuai dengan perkembangan usia.

Etika Asmaraturida mengajarkan agar suami istri membiasakan senda gurau atau humor. Tidak jarang, canda ria itu berujung ke atas ranjang.

Selain itu, kemampuan berolah kata-kata indah jangan pula dilewatkan, Hal ini diajarkan pada etika Asmaradana, bagaimana misalnya sang suami membuatkan puisi bagi pasangannya, membacakannya, atau menembangkannya.

Setelah berhasil mempraktikkan serangkaian ajaran tersebut, puncaknya adalah menguasai ajaran Asmaragama dengan cara membersihkan diri, berdandan, menggunakan wangi-wangian, dilanjut dengan pembacaan doa sebelum hubungan suami istri dilakukan. Selain berkemampuan olah seni bercinta, satu hal yang tak dilewatkan oleh para leluhur kita adalah mengonsumsi ramuan tetumbuhan. Itu dulu.

Kini banyak pria mengonsumsi obat yang dijual bebas di pasaran. Tetapi, tidak sedikit pula yang berisiko terhadap kesehatan, utamanya obat kimiawi. Obat kimiawi memang bisa bereaksi cepat, tetapi berisiko bagi organ maupun jaringan tubuh. Berbeda dengan produk herbal yang membutuhkan proses, tetapi kalau dikonsumsi secara rutin, efek luar biasa pun bisa dirasakan.

Vitaplas, misalnya, produk herbal yang diproduksi melalui proses ekstraksi dengan mesin-mesin modern berteknologi tinggi, bisa menjawab masalah gangguan fungsi seksual. Vitaplas mengandung zat spilanthol, eurikomanon, hidroquinone, dan squalena.
  • Shilanthol: zat aktif yang terdapat pada tanaman obat yang punya efek aprosidiak untuk meningkatkan vitalitas.
  • Eurikomanon: zat aktif yang berfungsi meningkatkan libido dan efek androgenik.
  • Hidroquinone: berfungsi merangsang ereksi, memacu semangat dan menaikkan tekanan darah.
  • Squalena: dapat merangsang semangat dan melancarkan transfer oksigen dalam darah.
    Vitaplas sangat efektif untuk meningkatkan vitalitas pria. Vitaplas bebas unsur kimia, sehingga tidak ada efek samping bila kita konsumsi. Ingin tahu lebih lanjut tentang Vitaplas? kunjungi website www.vitaplas.com

No comments: